suarablitar.com — Ribuan warga Malaysia melakukan demonstrasi di Kuala Lumpur pada Sabtu, 26 Juli 2025, untuk memprotes kenaikan biaya hidup dan meminta Perdana Menteri Anwar Ibrahim mundur dari jabatannya. Aksi ini merupakan unjuk rasa besar pertama sejak Anwar menjabat setelah pemilihan umum 2022.
Dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh partai oposisi, para peserta membawa poster bertuliskan “Turun Anwar” sambil mengeluhkan belum terpenuhinya janji-janji reformasi. Salah seorang demonstran, Fauzi Mahmud, menyatakan, “Dia telah memerintah negara ini selama tiga tahun dan belum memenuhi janji-janji yang dibuatnya.” Ia juga menyoroti kunjungan Anwar ke luar negeri tanpa hasil yang jelas bagi masyarakat.
Anwar, yang menjabat dengan platform reformis, mengumumkan langkah-langkah populis beberapa hari sebelum demonstrasi, termasuk bantuan tunai sebesar 100 Ringgit bagi warga berusia 18 tahun ke atas dan subsidi bahan bakar.
Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad turut hadir dalam aksi tersebut, menyerukan Anwar untuk mundur dengan mengatakan, “Sudah tiga tahun, apa yang didapat rakyat?”
Menanggapi demonstrasi tersebut, Anwar mengungkapkan bahwa ia tidak diundang dan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam dialog demokratis. Ia juga menegaskan komitmennya terhadap prinsip demokrasi dan pentingnya kritik dalam pemerintahan.
Anwar mengajak rakyat Malaysia untuk berpartisipasi lebih aktif dalam wacana nasional, tidak hanya di jalanan, tetapi juga dalam upaya pembangunan bersama.