suarablitar.com — Badan Meteorologi Yunani memperkirakan gelombang panas yang melanda negara itu sejak Senin lalu akan berlanjut lebih dari seminggu. Pada Jumat, suhu di beberapa wilayah mendekati 46° Celsius, dengan catatan tertinggi 45,8° Celsius di Messinia, Peloponnesos.
Di ibu kota Athena, suhu mencapai 42° Celsius, juga tercatat di pelabuhan Piraeus. Mengantisipasi dampak suhu ekstrem, pihak berwenang telah mengubah jam buka situs arkeologi Akropolis, yang kini ditutup dari tengah hari hingga pukul 17.00.
Badan Meteorologi Yunani (EMY) menginformasikan bahwa penurunan suhu yang sebelumnya diperkirakan terjadi pada akhir pekan, kini dijadwalkan setelah Senin, 28 Juli. EMY juga menyatakan bahwa peningkatan angin utara dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan.
Sebelumnya, kebakaran hutan telah menghancurkan lebih dari 2.800 hektar di dekat Feneos, yang diduga dipicu oleh dua pekerja yang menggunakan peralatan las. Sebagian besar area terdampak merupakan hutan pinus yang sulit untuk beregenerasi.
Pada Jumat, kebakaran di dekat Kilkis memaksa evakuasi universitas dan beberapa rumah. Untuk Sabtu, suhu tertinggi diperkirakan mencapai 44° Celsius, dengan Athena diperkirakan mencapai 42° Celsius. Di Albania, terdapat juga 10 kebakaran aktif, termasuk di Delvina, dekat perbatasan dengan Yunani. Kebakaran lainnya di Kakavia berhasil dikendalikan pada hari Kamis.
