suarablitar.com — Ketegangan meningkat dalam debat publik antara Gayus Lumbuun, pengamat kebijakan pertanian, dan Pengacara Tom Lembong, terkait surplus gula di Indonesia. Debat berlangsung di sebuah forum online yang disiarkan secara langsung pada Rabu (15/10).
Gayus Lumbuun menyatakan bahwa surplus gula saat ini tidak mencerminkan keberhasilan sektor pertanian, melainkan menunjukkan ketidakefisienan dalam distribusi dan pengolahan. Ia menekankan pentingnya pemerintah memberikan dukungan lebih kepada petani tebu untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Sebaliknya, Tom Lembong mempertahankan bahwa surplus gula menunjukkan keberhasilan kebijakan pemerintah dalam mencukupi kebutuhan dalam negeri. Ia mengungkapkan bahwa pendistribusian gula yang tepat dapat menstabilkan harga dan memberikan keuntungan bagi konsumen.
Debat ini berlangsung sengit, dengan kedua narasumber saling memberikan argumen dan data yang mendukung pandangan masing-masing. Penyampaian pendapat ini menjadi penting mengingat isu surplus gula berdampak langsung pada perekonomian rakyat, khususnya petani dan konsumen.
Sebagai konteks tambahan, surplus gula di Indonesia telah menjadi topik kontroversial dengan implikasi terhadap kebijakan pangan dan ekonomi nasional. Data terakhir dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami surplus gula hingga 1 juta ton pada tahun ini.