suarablitar.com — Setiap tahun pada tanggal 3 Juni, masyarakat Bogor merayakan Hari Jadi Bogor (HJB). Perayaan ini diperingati untuk mengenang pelantikan Sri Baduga Maharaja sebagai raja Kerajaan Pajajaran pada tahun 1482 melalui upacara Kuwedabhakti.
Asal usul nama “Bogor” memiliki beragam pendapat. Beberapa mengaitkan dengan nama Belanda “Buitenzorg,” sementara yang lain menghubungkannya dengan kata “Bahai” yang berarti sapi, atau “Bokor,” yang berasal dari istilah tunggul pohon enau. Terdapat pula kisah yang menyebutkan nama Bogor berasal dari “Hoofd Van de Negorij Bogor” yang berarti “Kepala Kampung Bogor,” merujuk kepada wilayah Kebun Raya Bogor.
Permintaan untuk penetapan 3 Juni sebagai HJB resmi dimulai pada 26 Mei 1972 oleh DPRD Kabupaten Bogor. Perayaan HJB diisi dengan berbagai acara, seperti upacara, bazar kuliner, dan festival budaya, bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kolaborasi antar warga.
Tema HJB ke-543 tahun 2025 untuk Kota Bogor adalah “Raksa Jagaditha,” yang berarti keseimbangan bumi untuk kesejahteraan bersama. Sementara tema untuk Kabupaten Bogor adalah “Sacangreud Pageuh, Sagolek Pangkek, Ngarojong Pangwangunan,” mencerminkan niat dan semangat kebersamaan dalam pembangunan.
Perayaan ini menghadirkan kesempatan bagi masyarakat Bogor untuk merefleksikan sejarah dan meningkatkan rasa kebersamaan.