Koperasi Desa dan Serakahnomics Mempertanyakan Konsep Keadilan Ekonomi di Tingkat Lokal

Nasional79 Dilihat

suarablitar.com — Dalam diskusi terbaru mengenai ekonomi lokal, Koperasi Desa berkontradiksi dengan pendekatan Serakahnomics. Koperasi Desa mengedepankan prinsip kolaborasi dan keberlanjutan, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui pengelolaan sumber daya bersama. Sementara itu, pendekatan Serakahnomics menekankan eksploitasi maksimum dari sumber daya untuk keuntungan individu, yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan ketidakadilan sosial.

Koperasi Desa telah menunjukkan keberhasilan dalam memberdayakan masyarakat di berbagai wilayah, dengan menciptakan lapangan kerja dan memperkuat jaringan sosial. Menurut Budi Santoso, Ketua Koperasi Desa Sejahtera, “Kami berupaya menciptakan ekonomi yang berkelanjutan untuk semua anggota, bukan hanya segelintir orang.” Ia menambahkan pentingnya keadilan dalam distribusi keuntungan.

Di sisi lain, pengamat ekonomi, Dr. Ratna Lestari, menyatakan bahwa Serakahnomics dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, tetapi risiko jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat harus dipertimbangkan. “Model ini bisa merugikan banyak pihak jika tidak diimbangi dengan tanggung jawab sosial,” ujarnya.

Kedua model ini mengundang perdebatan di kalangan masyarakat mengenai arah ekonomi lokal ke depan. Sementara Koperasi Desa menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan, Serakahnomics tetap menjadi pendekatan populer yang banyak diadopsi dalam skala lebih besar.