Bonus Demografi Terancam Kecelakaan Lalu Lintas Mematikan Masa Depan Indonesia

Otomatif30 Dilihat

suarablitar.com — Indonesia memasuki fase bonus demografi saat jumlah penduduk usia produktif meningkat. Namun, potensi ini terancam jika angka kecelakaan lalu lintas tidak menurun, terutama yang melibatkan kendaraan roda dua. Ini disampaikan dalam program Road Safety Fellowship 2025 yang diselenggarakan oleh Pijar Foundation, bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Data Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri menunjukkan bahwa kecelakaan kendaraan roda dua meningkat lebih dari 50 persen dalam lima tahun terakhir. Pada 2024, tercatat lebih dari 150.000 kasus kecelakaan yang melibatkan roda dua dengan 26.893 orang meninggal. Mayoritas korban adalah usia produktif, khususnya 15 hingga 24 tahun.

Kepala LAN, Muhammad Taufiq, mengingatkan bahwa bonus demografi bisa sia-sia jika generasi produktif terus terancam di jalan. Ia menekankan perlunya regulasi yang tegas untuk mengatasi masalah ini.

Serupa, Kombes Pol Arief Bahtiar dari Korlantas Polri menegaskan bahwa kehilangan kelompok usia produktif akibat kecelakaan bukan sekadar angka, tetapi juga mengancam daya saing Indonesia menuju 2045.

Cazadira F. Tamzil, Executive Director Pijar Foundation, juga menyoroti bahwa tiga korban jiwa setiap jam sebagai peringatan akan pentingnya kebijakan keselamatan yang kuat.

Pertemuan ini juga membahas perlunya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat regulasi dan kebijakan keselamatan jalan. Rekomendasi termasuk peninjauan UU LLAJ 2009 dan pengembangan inovasi teknologi serta pendidikan keselamatan di sekolah-sekolah.